
Laklak Bali: Pancake Tradisional dengan Gula Aren dan Kelapa – Bali terkenal bukan hanya karena keindahan alam dan budayanya, tetapi juga karena ragam kuliner khasnya yang menggugah selera. Salah satu hidangan tradisional yang patut dicoba adalah Laklak, yaitu kue tradisional Bali yang sering disebut sebagai pancake khas Bali. Terbuat dari tepung beras dengan tambahan santan, Laklak memiliki tekstur lembut di dalam namun sedikit renyah di luar.
Laklak biasanya berbentuk bulat kecil, berwarna putih atau hijau (karena diberi pewarna alami dari daun pandan atau suji). Keistimewaan kue ini terletak pada cara penyajiannya, yakni ditaburi kelapa parut segar serta disiram dengan cairan gula aren yang kental dan manis. Perpaduan rasa gurih, manis, dan legit membuat Laklak menjadi camilan favorit, baik untuk sarapan, teman minum teh, maupun sajian dalam upacara adat Bali.
Kuliner ini bukan sekadar makanan ringan, melainkan juga bagian dari identitas budaya Bali yang terus dilestarikan hingga kini.
Sejarah dan Filosofi Laklak
Laklak bukanlah kue baru bagi masyarakat Bali. Hidangan ini sudah ada sejak lama dan biasa disajikan dalam berbagai acara adat maupun kegiatan sehari-hari. Nama “Laklak” sendiri dipercaya berasal dari bunyi saat adonan dituangkan ke atas cetakan panas, yaitu bunyi “lak-lak” yang khas.
Dalam budaya Bali, kue ini sering dihadirkan sebagai simbol kebersamaan dan kesederhanaan. Bahan-bahannya sederhana, namun ketika digabungkan menghasilkan cita rasa yang kaya dan berkesan. Penyajiannya bersama kelapa dan gula aren juga menggambarkan harmoni antara rasa manis dan gurih, selaras dengan filosofi keseimbangan hidup dalam budaya Bali.
Bahan dan Cara Membuat Laklak
Meski terlihat sederhana, Laklak memiliki keunikan dalam cara pengolahannya. Berikut adalah bahan-bahan utama yang digunakan:
Bahan adonan:
-
250 gram tepung beras
-
300 ml santan cair
-
1 sdt air kapur sirih (untuk tekstur kenyal)
-
1 sdt garam
-
Air secukupnya
-
Daun pandan atau daun suji yang diblender (untuk warna hijau alami, opsional)
Bahan pelengkap:
-
Kelapa parut segar yang sudah dikukus dengan sedikit garam
-
Cairan gula aren (gula aren direbus dengan sedikit air dan daun pandan hingga kental)
Cara membuat:
-
Campurkan tepung beras, santan, air kapur sirih, garam, dan air hingga menjadi adonan cair. Tambahkan perasan daun pandan jika ingin Laklak berwarna hijau.
-
Panaskan cetakan khusus berbentuk bulat (mirip cetakan serabi).
-
Tuangkan adonan hingga memenuhi cetakan, biarkan matang dan sedikit berpori. Tidak perlu dibalik.
-
Angkat Laklak yang sudah matang, lalu sajikan dengan taburan kelapa parut dan siraman gula aren kental.
Hasilnya adalah kue bulat kecil yang lembut, gurih, sekaligus manis legit, sangat cocok disantap hangat.
Laklak di Kehidupan Sehari-hari
Di Bali, Laklak tidak hanya sekadar jajanan pasar, tetapi juga bagian dari rutinitas harian. Banyak pedagang menjajakan Laklak di pasar tradisional sejak pagi hari. Biasanya, kue ini disantap sebagai sarapan sederhana bersama teh atau kopi panas.
Selain itu, Laklak juga sering hadir dalam acara adat seperti odalan (upacara di pura) atau kegiatan keagamaan lainnya. Kue ini dianggap sebagai simbol kesederhanaan yang mengikat masyarakat dalam kebersamaan.
Kini, Laklak juga semakin dikenal wisatawan mancanegara. Banyak turis yang penasaran mencoba kuliner lokal ini ketika berkunjung ke pasar tradisional atau warung makan di Bali. Bahkan, beberapa restoran modern telah memodifikasi Laklak dengan tambahan topping seperti keju, cokelat, atau saus modern, meski cita rasa klasik dengan kelapa parut dan gula aren tetap menjadi favorit utama.
Nilai Gizi Laklak
Selain enak, Laklak juga memiliki kandungan gizi dari bahan-bahannya:
-
Tepung beras memberikan energi sebagai sumber karbohidrat.
-
Santan mengandung lemak nabati yang memberikan rasa gurih.
-
Kelapa parut kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
-
Gula aren mengandung zat besi, kalium, serta indeks glikemik yang lebih rendah dibanding gula putih.
Kombinasi bahan ini menjadikan Laklak sebagai camilan tradisional yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga memberikan asupan energi untuk beraktivitas.
Kesimpulan
Laklak Bali adalah salah satu kekayaan kuliner tradisional Nusantara yang patut dijaga dan dikenalkan ke generasi mendatang. Dengan bahan sederhana seperti tepung beras, santan, kelapa, dan gula aren, kue ini mampu menghadirkan rasa yang otentik, lezat, dan penuh filosofi.
Selain menjadi jajanan pasar, Laklak juga sarat makna budaya karena hadir dalam berbagai acara adat Bali. Kini, kelezatan Laklak tak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mencicipi kekayaan rasa Indonesia.
Bagi Anda yang berkunjung ke Bali, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Laklak hangat dengan siraman gula aren dan taburan kelapa. Cita rasa tradisional ini akan membawa pengalaman kuliner yang sederhana namun tak terlupakan.